Menjadi ibrahim

Menjadi ibrahim

Kisah yang dicatat dalam quran sebagai bahan bukti bahawa dia sang nabi mempunyai matlamat hidup yang jelas biar pun tatkala dia masih muda

Inilah suatu aset penting yang kian hilang dalam diri setiap manusia terutamanya pemuda.

Hatinya sensitif pada kekafiran, langsung tidak boleh tidak dia menyembah dan tunduk pada taghut.. Sang nabi jelas dengan kalimah syahadah yang diperjuangkannya..memahami tuntutan bara' dan wala'nya..

Memenuhi tuntutan bara' dengan meninggalkan dan menjauhi taghut. Tidak cukup dengan itu, sang nabi jelas bahwa dia perlu tentang habis-habisan dengan taghut tanpa memberi sedikit peluang pun untuk taghut mempengaruhi dirinya.. Jelas, cukup jelas bagi diri sang ibrahim. Kerna itulah, dia menghancurkan setiap berhala yang ada dan tinggalkan satu sebagai persoalan kepada penyembahnya.

Tidak cukup dengan bara' dengan taghut, sang nabi mengerti wajibnya untuk wala' hanya kepada Sang Pencipta yang satu itu..tanpa ada belah bahagi, hatinya cukup peka bahwa sang nabi hanya tunduk kepada tuhannya. Penghambaan secara totalitas wajib diberikan kepada Sang Penguasa.

Sang nabi juga memahami bahwa dia seorang sahaja tidak cukup untuk memahami tuntutan kalimah ini. Lantas sang nabi bijak menyeru kaumnya untuk bersama-sama memikul tanggungjawab kalimah syahadah. Kerna itulah sang nabi menghancurkan berhala dengan hikmah

Duhai diri,

Wahai ikhwah sekalian,

Kita sebagai pemuda, perlunya kejelasan dengan kalimah syahadah yang kita imani, yang kita lafaz sekurang-kurangnya 9 kali sehari. Memenuhi tuntutan kalimah ini.. Sedia bara' kepada kesemua taghut dan hanya wala' pada tuhan yang esa

Biar pun teringian di hati dan di benak kepala ini segala 'keseronokan' jahiliyah lama, biar pun kekasih lama datang memanggil, mengharap sesuatu pada diri, biar pun sahutan-sahutan game memanggil dengan penuh asyik, biar pun kisah silam kita kembali menjadi mimpi-mimpi indah, biar pun sahabat karib yang tidak sefikrah dengan kita menggoda kita untuk kembali bersama mereka..ikhwah, biar apa pun yang kembali buat kita terkenang dengan jahiliyah, perlunya ada kejelasan dalam hati kita bahwa ia semua perlu dibuang, bara' sama itu semua! Tinggalkan dan terus ke hadapan, jadilah seperti sang nabi, jelas, hatinya tulus memilih wala'nya,penghambaannya pada tuhan, bukan pada taghut

Ikhwah, dengan hadirnya wala' dan bara' ini, buah kepada usaha mujahadah kita ialah ikhlas.. Ikhlas hanya mampu hadir dalam hati setiap dari kita bila mana hati kita bersih dengan totalitas dari sebarang jahiliyah.

Dengan ini sahaja niat suci kita akan difahami dan dilihat jelas oleh orang yang didakwah kan. Hanya dengan ini jua ikhwah, akan kita kecapi kemanisan iman..kemanisan dalam beramal, biar pun penat, tapi kita merasai betapa berbaloinya pengorbanan kita, dengan ini juga, kita menggalas beban umat, bukan lagi beban diri sendiri, dengan ini, kita mampu bergerak laju..

Ikhwah, marilah..dengari dan sambutlah seruan diri ini, ayuh sama-sama perbaharui niat kita, perbaharui wala' dan bara' kita, sama-sama kita perjelaskan tuntunan wala' dan bara' kita.